Kamis, 05 Desember 2013

Jilbab untuk Polwan, Sederhana serta Praktis

Diberikannya izin pada polwan muslim untuk kenakan jilbab disambut baik oleh semua jajarannya. Sesudah Kepala Kepolisian RI Jendral Sutarman berikan izin dengan cara lisan, beberapa polwan di semua Indonesia mulai kenakan jilbab dari akhir bln. November lalu.

Satu diantara perancang baju muslim, Irna Mutiara, juga adalah satu diantara yang menyongsong baik ketentuan ini. Menurut dia, ini yaitu langkah besar untuk beberapa polwan muslimah melakukan kewajibannya.

" Tutup aurat kan memanglah satu diantara keharusan tiap-tiap muslim tiada terkecuali. Profesi apa pun tak dapat membuatnya jadi susah. Menggunakan jilbab itu kan perintah Allah, jadi memanglah telah sepantasnya dikerjakan, " kata Irna melalui wawancara lewat telephone oleh Tempo, Selasa, 3 Desember 2013.

Irna juga menyampaikan, baju untuk polwan muslim juga mesti sesuai dengan kedinasan. Untuk Irna, pakaian lengan panjang, celana yg tidak longgar, serta jilbab untuk tutup kepala telah cukup untuk beberapa muslimah pemberi service pada orang-orang ini.

Tetapi, Senin lalu, Polri mengambil keputusan menarik izin penggunaan jilbab oleh beberapa polwan ini. Argumennya, lantaran jilbab yang dikenakan oleh beberapa polwan tak seragam.

" Memanglah bila untuk lembaga pemerintahan, mesti ada ketentuan supaya seluruhnya seragam. Seperti dresscode gitu. Barangkali juga, mesti bekerja sama juga dengan beberapa perancang baju muslim supaya jilbab tambah nyaman serta sesuai sama dengan kesibukan polwan yang kerap bertugas diluar, " kata Irna.

Saat di tanya tentang jilbab untuk polwan ini, Irna merekomendasikan supaya lebih memakai jenis yang simple serta praktis. Untuk warna, Irna merekomendasikan supaya jilbab polwan ini berwarna coklat atau putih. " Bila putih sama juga dengan belt-nya, jadi terlihat lebih modis, " tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar